Prasasti Geger Spei
Di lokasi yang sekarang berdiri pemukiman penduduk ini, dulunya berdiri bangunan bastion Benteng Baluwerti Keraton Yogyakarta. Bangunan bastion ini adalah salah satu dari 4 bangunan bastion yang terletak di empat sudut Benteng Baluwerti. Tiga bastion yang masih tegak berdiri hingga saat ini terkenal dengan sebutan Jokteng Wetan, Jokteng Kulon, dan Jokteng Ngabean. Sedangkan bastion yang dulu terletak di lokasi Prasasti Spei ini hancur akibat pertempuran melawan pasukan Inggris pada tahun 1812 ketika Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono II. Peristiwa tersebut dikenal dengan nama Geger Sepoy atau Geger Spei.
Setelah sebelumnya sempat tidak terurus sama sekali, akhirnya pada tanggal 10 November 2000, reruntuhan bastion tersebut dipugar kembali agar nilai historis- nya tetap terjaga. Bagi yang ingin mengenal lebih jauh sejarah Keraton Yogyakarta, sudah semestinya untuk mampir dan melihat sisa-sisa peninggalan sejarah yang satu ini. Letak prasasti tersebut berada pada gang sempit yang menghubungkan antara Jalan Ibu Ruswo dengan Jalan Kenekan. Meski tampak tidak begitu terawat, akan tetapi aura gagah bangunan bastion masih terasa di sekitar prasasti tersebut.
Setelah sebelumnya sempat tidak terurus sama sekali, akhirnya pada tanggal 10 November 2000, reruntuhan bastion tersebut dipugar kembali agar nilai historis- nya tetap terjaga. Bagi yang ingin mengenal lebih jauh sejarah Keraton Yogyakarta, sudah semestinya untuk mampir dan melihat sisa-sisa peninggalan sejarah yang satu ini. Letak prasasti tersebut berada pada gang sempit yang menghubungkan antara Jalan Ibu Ruswo dengan Jalan Kenekan. Meski tampak tidak begitu terawat, akan tetapi aura gagah bangunan bastion masih terasa di sekitar prasasti tersebut.